Vitamin E

(Epochtimes.co.id)


Mengeruhkan dunia ilmiah sangat mudah. Dokter Anda membaca beberapa dokumen yang menyembunyikan rincian penting—hingga tidak membuatnya berpikir laporan dalam dokumen itu tidak masuk akal. Lantas dia akan meneruskan informasi yang menyesatkan dan kurang lengkap tersebut pada Anda!

Beberapa tahun yang lalu tiga orang dokter dari keluarga Shute (Dr. Evan Shute dari American College of Obstetrician and Gynecologist dan Royal College of Surgeons (Canada); Dr. Wilfrid E. Shute, seorang ahli penyakit jantung; and Dr. Albert Vogelsang) menemukan bahwa vitamin E, seperti halnya vitamin C, sangat bagus untuk kesehatan jantung. Karena dipatahkan oleh rekan-rekan sejawat, mereka berinisiatif melakukan penelitian sendiri untuk membuktikan kebenaran yang mereka yakini.

Dewasa ini, vitamin E (seperti juga vitamin C) oleh para dokter dirasakan sebagai ancaman nyata dalam dunia medis. Kebetulan, pihak berwenang juga telah mengurangi jumlah konsumsi harian vitamin D yang direkomendasikan, terlepas dari semua keberatan yang disampaikan. Ini merupakan ancaman mengerikan bagi kesehatan masyarakat.

Dokter mengemban kewajiban berpraktek secara etis dan konservatif. Apakah dokter ahli bedah hewan di National Stud of Canada (peternakan kuda di Kanada) menunjukkan jika tingkat kelahiran hidup seekor kuda lebih tinggi jika diberikan vitamin E? Mengapa bukan dokter penasehat tim nasional Olimpiade yang menyampaikan pada dunia bahwa vitamin E yang sama juga telah diberikan pada kuda yang kemudian memenangkan lebih banyak pacuan?

Jika substansi ini tidak membahayakan manusia, mari kita coba pertimbangkan saran lain yang disampaikan dokter yang sama ke kita. Mereka mengatakan kurangi lemak jenuh seperti mentega dan konsumsi lebih banyak margarin dan minyak seperti biji rapa, bunga matahari, jagung, kacang tanah, dan lain-lain.

Semua minyak ini berbahaya. Itu memang benar. Para ilmuwan seolah cuci tangan. Tapi minyak-minyak ini beredar di sekitar kita dalam bentuk kue dan roti, sarden kaleng, makanan siap saji, dan saus salad—tanpa vitamin E yang umumnya banyak terkandung dalam biji-bijian.

Pada suhu 300 derajat, vitamin akan hilang. Mengapa masih terkandung di sana? Agar minyak tidak cepat tengik! Dan c (notasi pada untaian DNA yang panjang) pada dinding sel otak kita sama tidak sehatnya!

Apakah perlindungan alami dari oksidasi dan ketengikan yang membuat Anda memuntahkan dan meludahkan kacang basi? Vitamin E!

Begitu kandungan vitamin E hilang, menurut dokter, makanan akan berubah menjadi racun: bukan model racun yang mematikan atau racun yang sangat atraktif, tapi suatu substansi yang akan melemahkan pondasi kesehatan Anda perlahan-lahan, yang membuat Anda mungkin mengalami trombosis koroner atau serangan jantung. Bagaimana saya bisa begitu yakin?

Kadang-kadang, saya tidak menemukan peningkatan berarti dalam arteri retina dan gangguan aliran darah setelah pasien mengonsumsi vitamin C dan E yang saya resepkan. Namun kemudian saya terkejut mendapatkan peningkatan mendadak setelah menjelaskan ini.

Saya mulai mengeruhkan suasana. Dokumen ilmiah bisa meyakinkan diri, “Tidak ditemukan manfaat dari vitamin E dalam studi tentang jantung!” Yang mungkin disembunyikan adalah kenyataan bahwa mereka menggunakan bentuk sintetis.

Ada delapan komponen vitamin E alami—empat tocopherol dan empat tocotrienol—yang sedang dalam proses penelitian. Terpendam dalam beribu dokumen yang tidak terlihat oleh para dokter (dan mungkin tetap tidak memahami jika toh mereka melihatnya) adalah adanya kecurangan jika substansi yang digunakan adalah “dl vitamin E”.

Apakah Anda melihat titik terangnya? Bentuk alami vitamin E adalah “d-alpha tokoferol” atau “d-alpha”. Bukan “dl-alpha.” “dl-alpha” adalah bentuk vitamin E sintetis. Waspadalah! (Sydney J. Bush, D.Opt., Ph.D. / The Epoch Times / feb)

Dr. Bush berpraktek optometri di Inggris. Situsnya adalah LifeExtensionOptometry.org.