Tentang luka di sudut bibir (Angular Cheilitis)

DokterSehat.com – Angular cheilitis adalah kondisi yang mengakibatkan peradangan dan retakan pada sudut bibir. Biasanya kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Tapi, pada kondisi yang lebih parah bisa mengakibatkan nyeri, bisul, dan pendarahan.
Lesi atau jaringan abnormal bagian dalam, atau luka terbuka pada permukaan kulit dangkal tentu saja bisa merusak penampilan fisik Anda.
Penyebab
Umumnya Angular Cheilitis disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida, yang membuat pecah-pecah dan sakit pada sudut mulut. Selain itu, ada beberapa faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan munculnya angular cheilitis:
1. Mengalami kekurangan riboflavin, kekurangan zat besi, atau kekurangan seng.
2. Sering muntah
3. Tekanan berlebih pada mulut akibat kehilangan gigi
4. Cuaca yang dingin
5. sering menjilat dan menggigit bibir
6. Obat-obatan yang dapat membuat kulit kering seperti isotretinoin untuk jerawat dan acitretin untuk psoriasis.
7. Kelebihan vitamin A atau minyak ikan
8. Keluar air liur saat tidur sehingga membuat bibir mudah terinfeksi kuman
9. Menggunakan gigi palsu
10. Faktor keturunan
11. Paparan matahari
12. Sering mengelap mulut
13. Menggunakan produk yang tidak cocok seperti lipstik atau pasta gigi.
14. Kekurangan protein dan kalori
Gejala
1. Luka di sudut bibir
2. Sudut bibir pecah-pecah
3. Sudut bibir kering.
4. Sakit pada saat membuka mulut
5. Bahkan sudut bibir dapat sampai berdarah
Pengobatan
1. Salep anti jamur
Salep antijamur, seperti Neosporin, bisa membantu proses penyembuhan infeksi pada bibir. Joel Gallant, MD, seorang profesor kedokteran di Johns Hopkins, menyarankan memakai obat antijamur untuk mengobati Angular Cheilitis.
2. Obat antivirus
Obat antivirus seperti famvir, valtrex, dan zovirax mampu mengobati herpes di sekitar mulut yang dapat menular dan mengakibatkan luka dan pecah-pecah di sekitar mulut. Obat ini dapat memperlambat pertumbuhan virus sehingga tubuh mampu melawannya.

Tentang Infeksi Kandung Kemih



Sistitis

DEFINISI
Sistitis adalah infeksi pada kandung kemih.

Infeksi kandung kemih umumnya terjadi pada wanita, terutama pada masa reproduktif. Beberapa wanita menderita infeksi kandung kemih secara berulang.

PENYEBAB
Bakteri dari vagina bisa berpindah dari uretra ke kandung kemih.
Wanita sering menderita infeksi kandung kemih setelah melakukan hubungan seksual, kemungkinan karena uretra mengalami cedera pada saat melakukan hubungan seksual.

Kadang infeksi kandung kemih berulang pada wanita terjadi karena adanya hubungan abnormal antara kandung kemih dan vagina (fistula vesikovaginal).

Infeksi kandung kemih jarang terjadi pada pria dan biasanya berawal sebagai infeksi uretra yang bergerak menuju prostat lalu ke kandung kemih.
Selain itu, infeksi kandung kemih bisa terjadi akibat pemasangan kateter atau alat yang digunakan selama pembedahan.
Penyebab tersering dari infeksi kandung kemih berulang pada pria adalah infeksi prostat karena bakteri yang bersifat menetap. Antibiotik dengan segera akan melenyapkan bakteri dari air kemih di dalam kandung kemih, tetapi antibiotik tidak dapat menembus prostat dengan baik sehingga tidak dapat meredakan infeksi di dalam prostat. Karena itu, jika pemakaian antibiotik dihentikan, maka bakteri yang berada di dalam prostat akan cenderung kembali menginfeksi kandung kemih.

Hubungan abnormal antara kandung kemih dan usus (fistula vesikoenterik) kadang menyebabkan bakteri pembentuk gas masuk dan tumbuh di dalam kandung kemih.
Infeksi ini bisa menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung udara di dalam air kemih (pneumaturia).

GEJALA
Infeksi kandung kemih biasanya menyebabkan desakan untuk berkemih dan rasa terbakar atau nyeri selama berkemih.
Nyeri biasanya dirasakan diatas tulang kemaluan dan sering juga dirasakan di punggung sebelah bawah.

Gejala lainnya adalah nokturia (sering berkemih di malam hari).

Air kemih tampak berawan dan mengandung darah.

Kadang infeksi kandung kemih tidak menimbulkan gejala dan diketahui pada saat pemeriksaan air kemih (urinalisis untuk alasan lain.)
Sistitis tanpa gejala terutama sering terjadi pada usia lanjut, yang bisa menderita inkontinensia uri sebagai akibatnya.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

Diambil contoh air kemih aliran tengah (midstream), agar air kemih tidak tercemar oleh bakteri dari vagina atau ujung penis. Air kemih kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat adanya sel darah merah atau sel darah putih atau zat lainnya.
Dilakukan penghitungan bakteri dan dibuat biakan untuk menentukan jenis bakterinya. Jika terjadi infeksi, maka biasanya satu jenis bakteri ditemukan dalam jumlah yang banyak.

Pada pria, air kemih aliran tengah biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis. Pada wanita, contoh air kemih ini kadang dicemari oleh bakteri dari vagina, sehingga perlu diambil contoh air kemih langsung dari kandung kemih dengan menggunakan kateter.

Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis sistitis adalah:
- Rontgen, untuk menggambarkan ginjal, ureter dan kandung kemih
- Sistouretrografi, untuk mengetahui adanya arus balik air kemih dari kandung kemih dan penyempitan uretra
- Uretrogram retrograd, untuk mengetahui adanya penyempitan, divertikula atau fistula
- Sistoskopi, untuk melihat kandung kemih secara langsung dengan serat optik.

PENGOBATAN
Pada usia lanjut, infeksi tanpa gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Untuk sistitis ringan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah minum banyak cairan. Aksi pembilasan ini akan membuang banyak bakteri dari tubuh, bakteri yang tersisa akan dilenyapkan oleh pertahanan alami tubuh.

Pemberian antibiotik per-oral (tablet, kapsul, sirup) selama 3 hari atau dosis tunggal biasanya efektif, selama belum timbul komplikasi.
Jika infeksinya kebal, biasanya antibiotik diberikan selama 7-10 hari.

Untuk meringankan kejang otot bisa diberikan atropin.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan fenazopiridin.
Gejalanya seringkali bisa dikurangi dengan membuat suasana air kemih menjadi basa, yaitu dengan meminum baking soda yang dilarutkan dalam air.

Pembedahan dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pada aliran kemih (uropati obstruktif) atau untuk memperbaiki kelainan struktur yang menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi.
Biasanya sebelum pembedahan diberikan antibiotik untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi ke seluruh tubuh.

PENCEGAHAN
Sebagai tindakan pencegahan pada penderita yang telah mengalami sistitis lebih dari 2 kali, antibiotik bisa terus diberikan dalam dosis rendah.
Antibiotik bisa diberikan setiap hari, 3 kali/minggu atau segera setelah melakukan hubungan seksual.

VIVAnews - Untuk menghilangkan atau mengurangi cairan yang tidak berguna lagi bagi tubuh, biasanya akan dibuang melalui cairan urin. Bahkan beberapa orang ada yang sengaja mengonsumsi pil pelancar buang air kecil untuk menghilangkan lemak dan racun dalam tubuh.

Melalui urin yang dikeluarkan dari kandung kemih, racun dan zat-zat yang tidak berguna lagi bagi tubuh dikeluarkan dengan cara alami. Pengeluaran urin yang lancar, menurut penelitian kesehatan bisa mengurangi nyeri menjelang haid dan mencegah beberapa penyakit serius seperti jantung dan darah tinggi.

Untuk memperlancar buang air kecil, Anda sebenarnya tidak perlu mengonsumsi pil diuretik. Anda bisa mengonsumsi bahan-bahan alami agar pembuangan urin lebih lancar, dan mencegah infeksi kandung kemih.

Rempah
Katherine Zeratsky, dari Mayo Clinic, mengungkapkan bunga dandelion dan jahe merupakan diuretik alami dan sangat baik untuk memperlancar buang air kecil. Setelah mengonsumsi dua rempah tersebut, akan membuat Anda buang air kecil lebih sering dibandingkan sebelumnya dan itu akan mengurangi jumlah cairan dalam tubuh.

Untuk itu, Zeratsky menganjurkan untuk lebih banyak minum setelah mengonsumsi rempah tersebut. Anda bisa mengolah jahe dan bunga dandelion dengan membuatnya menjadi minuman hangat.

Buah-buahan
Untuk buah yang berfungsi meluruhkan urin (diuretik), Anda bisa mengonsumsi nanas. Kandungan airnya yang cukup tinggi, bisa membuat Anda lebih banyak mengeluarkan urin dari biasanya. Hal itu menurut penelitian University Maryland, Amerika Serikat. Selain nanas, anggur juga memiliki efek diuretik. Sebenarnya, buah-buahan yang mengandung banyak air juga memiliki efek diuretik.

Sayur
Penelitian yang dilakukan peneliti dari University of Maryland mengungkapkan beberapa sayuran yang memiliki fungsi diuretik. Yaitu bawang merah, asparagus, bawang putih, buncis dan labu. Daun-daunan segar dan hijau seperti selada juga bisa memperlancar buang air kecil.
• VIVAnews

Tentang Sakit Maag / Lambung


Sakit Maag, Salah Satu Gejala Kanker Lambung

Adhini Amaliafitri - Okezone
Detail Berita
Penelitian yang dilakukan di Indonesia dan juga luar negeri menunjukkan bahwa keluhan penyakit maag fungsional paling banyak ditemui. (Foto: gettyimages)

DI Indonesia, tingkat kesadaran masyarakat masih sangat rendah mengenai pentingnya menjaga kesehatan lambung. Padahal kenyataannya, sakit maag atau istilah ilmiah dikenal dengan dispepsia ini sangat menganggu aktivitas sehari-hari, baik bagi remaja maupun orang dewasa.

Umumnya, penduduk kota besar yang padat dengan kesibukan kurang menjaga pola makannya secara teratur. Kalau tubuh selalu telat menerima asupan makanan, apa yang akan terjadi di kemudian hari?

“Telat makan, maka tubuh kurang pasokan energi. Padahal, tubuh butuh energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Cadangan energi tubuh akan diserap sehingga kelelahan lebih cepat, dan terasa lebih berat,” jelas dr Sri Sukmaniah SpGK dalam konferensi pers “Gerakan Lambung Sehat Indonesia” di Rumah Makan Anglo, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (8/7/2010).

Kalau sudah begini, penyakit maag pun sulit dihindari. Penelitian yang dilakukan di Indonesia dan juga luar negeri menunjukkan bahwa keluhan penyakit maag fungsional paling banyak ditemui, yaitu mencapai 70-80 persen dari seluruh kasus. Sakit maag fungsional adalah sakit maag yang bukan disebabkan oleh gangguan pada organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai, juga faktor psikis dan kecemasan. Bahkan jika ditelaah lebih jauh, penyakit maag bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

“Sakit maag juga bisa menjadi salah satu gejala kanker lambung. Sakit maag yang berulang kali dan tidak sembuh walaupun sudah diobati, lebih baik segera diperiksakan ke dokter,” papar Ari Fachrial Syam SpPD KGEH MMB.

Dr Ari menambahkan, “Menjaga kesehatan lambung bukan saja untuk menghindari penyakit maag, tetapi merupakan investasi jangka panjang terutama menghindari kanker lambung. Pencegahan ini bisa dilakukan dengan memulai pola makan yang sehat,” sarannya.
(ftr)

CARA MENGATASI SAKIT MAAG :
1. HINDARI MAKAN DAN MINUMAN PEDAS, MASAM, PANAS, KOPI, MIE INSTAN,TEH, ALKOHOL, MAKANAN YG BERSIFAT KERAS, MAKANAN BERKOLESTEROL TINNGI.
2. MAKAN NASI HANGAT 4-5x sehari semalam yaitu jam 7, 11, 15, 19, 22 dengan porsi yang lebih kecil. ( tiap kali makan nasi cukup setengah piring aja )
3. SEHABIS MAKAN NASI JANGAN LUPA MINUM AIR PUTIH 1,5- 2 GELAS, ini akan bermanfaat untuk menetralkan dan mengeluarkan asam lambung yang berlebihan pada saat buang air kecil.
4. Minum susu PADA SAAT SIANG HARI terutama yang berkadar lemak rendah misalnya ANLENE.
5. Jangan banyak pikiran yang berakibat Stress.
SEMOGA SAKIT MAAG ANDA SEGERA SEMBUH, AMIN :)

sumber : http://e-tradezone.com , http://okezone.com

Tentang Tinnitus


Banyak orang yang mengeluh telinganya berdengung (nada rendah) atau berdenging (nada tinggi). Keluhan ini dapat terjadi pada satu telinga saja maupun pada kedua telinga. Dapat bersifat sangat ringan sampai sangat berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tinnitus bukanlah suatu penyakit namun merupakan gejala dari suatu penyakit yang menimbulkan tinnitus.

Pada dasarnya telinga berdengung (tinnitus) adalah gangguan pendengaran yang ditandai dengan keluhan perasaan mendengar bunyi di dalam telinga atau di dalam kepala yang tidak dihasilkan oleh sumber dari luar. Tinnitus berasal dari kata “tinnire” yang artinya “membunyikan”

Tinitus pada pasien lanjut usia biasanya disebabkan oleh kerusakan pada saraf-saraf pendengaran/ Sedangkan pada pasien muda dapat disebabkan oleh seringnya mendengar suara keras , seperti music dengan volume suara yang memekakkan telinga.

Penyebab tinnitus yang paling sederhana adalah menempelnya kotoran telinga (serumen) di gendang telinga. Biasanya hal ini disebabkan karena kebiasaan mengorek kotoran telinga dengan cotton bud. Namun hasilnya kotoran keluar sangat sedikit sebaliknya sisa kotoran yang ada terdorong ke gendang telinga. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk jangan mengorek telinga sendiri. Lebih baik datang kepada dokter di bidang THT secara rutin 6 bulan atau setahun sekali untuk membersihkan telinga.

Disamping itu tinnitus juga dapat merupakan gejala dari Penyakit Meniere’s yang memiliki trias gejala yaitu : Tinitus dengan nada rendah atau tinggi, tuli saraf serta vertigo yang berfluktuasi. Penyakit lain yang terkait dengan tinnitus adalah Otosklerosis , Infeksi dan peradangan pada telinga , tumor jinak pada saraf pendengaran, tumor Glomus Jugulare , keracunan obat, tuli saraf, kelainan pada tuba eustachius, hipertensi, anemia, gangguan endokrin, penyakit autoimun seperti penyakit Lupus eritematous, cedera kepala.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari timbulnya tinnitus ataupun mengurangi gejala tinnitus. Semoga berguna bagi anda!

* Hindari suara keras & suasana berisik
* Ukur tekanan darah secara rutin
* Kurangi asupan garam
* Hindari hal-hal yang menstimulasi tinitus
* Hindari obat-obat yang menimbulkan tinitus
* Olahraga teratur
* Istirahat cukup
* Abaikan bunyi-bunyi yang timbul
* Hindari stres

TINNITUS

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. DEFINISI
Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa rangsangan bunyi dari luar. Keluhannya bisa berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi lainnya. Gejalanya bisa timbul terus menrus atau hilang timbul.(Putri Amalia dalam artikel Gangguan Pendengaran ”Tinnitus”.FK Universitas Islam Indonesia)
Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi, namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri, meski demikian tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus di ketahui penyebabnya.(dr. Antonius HW SpTHT dalam artikel Suara Keras Sebabkan Telinga Mendenging . Indopos Online)

2. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya tinnitus sangat beragam, beberapa penyebabnya anatara lain:
a) Kotoran yang ada di lubang telinga, yang apabila sudah di bersihkan rasa berdenging akan hilang
b) Infeksi telinga tengah dan telinga dalam
c) Gangguan darah
d) Tekanan darah yang tinggi atau rendah, dimana hal tersebut merangsang saraf pendengaran
e) Penyakit meniere’s Syndrome, dimana tekanan cairan dalam rumah siput meningkat, menyebabkan pendengaran menurun, vertigo, dan tinnitus
f) Keracunan obat
g) Penggunaan obat golongan aspirin ,dsb.

3. PATOFISIOLOGI
Menurut frekuensi getarannya, tinnitus terbagi menjadi dua macam, yaitu:
-Tinnitus Frekuensi rendah (low tone) seperti bergemuruh
-Tinnitus frekuensi tinggi (high tone)seperti berdenging

Tinnitus biasanya di hubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena gangguan konduksi, yang biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika di sertai dengan inflamasi, bunyi dengung akan terasa berdenyut (tinnitus pulsasi) dan biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga, tumor, otitis media, dll.
Pada tuli sensorineural, biasanya timbul tinnitus subjektif nada tinggi (4000Hz). Terjadi dalam rongga telinga dalam ketika gelombang suara berenergi tinggi merambat melalui cairan telinga, merangsang dan membunuh sel-sel rambut pendengaran maka telinga tidak dapat berespon lagi terhadap frekuensi suara. Namun jika suara keras tersebut hanya merusak sel-sel rambut tadi maka akan terjadi tinnitus, yaitu dengungan keras pada telinga yang di alami oleh penerita.(penatalaksanaan penyakit dan kelainan THT edisi 2 thn 2000 hal 100). Susunan telinga kita terdiri atas liang telinga, gendang telinga, tulang-tulang pendengaran, dan rumah siput. Ketika terjadi bising dengan suara yang melebihi ambang batas, telinga dapat berdenging, suara berdenging itu akibat rambut getar yang ada di dalam rumah siput tidak bisa berhenti bergetar. Kemudian getaran itu di terima saraf pendengaran dan diteruskan ke otak yang merespon dengan timbulnya denging.
Kepekaan setiap orang terhadap bising berbeda-beda, tetapi hampir setiap orang akan mengalami ketulian jika telinganya mengalami bising dalam waktu yag cukup lama. Setiap bising yang berkekuatan 85dB bisa menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu di Indonesia telah di tetapkan nilai ambang batas yangn di perbolehkan dalam bidang industri yaitu sebesar 89dB untuk jangka waktu maksimal 8 jam. Tetapi memang implementasinya belum merata. Makin tinggi paparan bising, makin berkurang paparan waktu yang aman bagi telinga.

4. GEJALA
Pendengaran yang terganggu biasanya di tandai dengan mudah marah, pusing, mual dan mudah lelah. Kemudian pada kasus tinnitus sendiri terdapat gejala berupa telinga berdenging yang dapat terus menerus terjadi atau bahkan hilang timbul. Denging tersebut dapat terjadi sebagai tinnitus bernada rendah atau tinggi. Sumber bunyi di ataranya berasal dari denyut nadi, otot-otot dala rongga tellinga yang berkontraksi, dan juga akibat gangguan saraf pendengaran.

5. DIAGNOSIS
Tinnitus merupakan suatu gejala klinik penyakit telinga, sehingga untuk memberikan pengobatannya perlu di tegakkan diagnosa yang tepat sesuai dengan penyebab, dan biasanya memanng cukup sulit untuk di ketahui.
Untuk memastikan diagnosis perlu di tanyakan riwayat terjadinya kebisingan, perlu pemerikasaan audio-metri nada murni (pure tone audiometry). Pada pemeriksaan nada murni gamabaran khas berupa takik (notch) pada frekuensi 4kHz. Anamnesis merupakan hal utama dan terpenting dalam menegakkan diagnosa tinnitus. Hal yang perlu di gali adalah seperti kualitas dan kauantitas tinnitus, apakah ada gejala lain yangmenyertai, seperti vertigo, gangguan pendengaran, atau gejala neurologik. Pemeriksaan fisik THT dan otoskopi harus secara rutin di lakukan, dan juga pemeriksaan penala, audiometri nada murni, audiometri tutur, dan bila perlu lakkukan ENG.

6. PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap tinnitus adalah sebagai berikut:
û Hindari suara-suara yang bising, jangan terlalu sering mendengarkan suara bising(misalnya diskotik, konser musik, walkman, loudspeaker, telpon genggam)
û Batasi pemakaian walkman, jangan mendengar dengan volume amat maksimal
û Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bising.
û Makanlah makanan yang sehat dan rendah garam
û Minumlah vitamin yang berguna bagi saraf untuk melakukan perbaikan, seperti ginkogiloba, vit A dan E
û Lain-lain

7. PENGOBATAN
Pada umumnya pengobatan gejala tinnitus dibagi dalam 4 cara, yaitu :1. Elektrofisiologik, yaitu memberi stimulus elektroakustik (rangsangan bunyi) dengan intensitas suara yang lebih keras dari tinnitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinnitus masker.2. Psikologik, yaitu dengan memberikan konsultasi psikologik untuk meyakinkan pasien bahwa penyakitnya tidakmembahayakan dan bisa disembuhkan, serta mengajarkan relaksasi dengan bunyi yang harus didengarnya setiap saat.3. Terapi medikametosa, sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas diantaranya untuk meningkatkan aliran darah koklea, transquilizer, antidepresan sedatif, neurotonik, vitamin dan mineral.4. Tindakan bedah, dilakukan pada tumor akustik neuroma. Namun, sedapat mungkin tindakan ini menjadi pilihan terakhir, apabila gangguan denging yang diderita benar-benar parah.(http://www.radarlampung.co.id/edisi_minggu/keluarga/denging,_efek_listrik_tubuh.radar)
Pasien juga di berikan obat penenang atau obat tidur, untuk membantu memenuhi kebutuhan istirahat, karena penderita tinnitus biasanya tidurnya sangat terganggu oleh tinnitus itu sendiri, sehingga perlu di tangani, juga perlu di jelaskan bahwa gangguat tersebut sulit di tanangi, sehingga pasien di anjurkan untuk beradaptasi dengan keadaan tersebut, karena penggunaan obat penenang juga tidak terlalu baik dan hanya dapat di gunakan dalam waktu singkat.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a) Aktivitas
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Mudah lelah
b) Sirkulasi
- Hipotensi , hipertensi, pucat (menandakan adanya stres)
c) Nutrisi
- Mual
d) Sistem pendengaran
- Adanya suara abnormal(dengung)
e) Pola istirahat
- Gangguan tidur/ Kesulitan tidur
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
a) Cemas b/d kurangnya informasi tentang gangguan pendengaran (tinnitus)
Tujuan/kriteria hasil:
- Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien terhadap penyakit meningkat
Intervensi:
- Kaji tingkat kecemasan / rasa takut
- Kaji tingkat pengetahuan klien tentang gangguan yang di alaminya
- Berikan penyuluhan tentang tinnitus
- Yakinkan klien bahwa penyakitnya dapat di sembuhkan
- Anjurkan klien untuk rileks, dan menghindari stress

b) Gangguan istirahat dan tidur b/d gangguan pendengaran
Tujuan /kriteria hasil:
- Gangguan tidur dapat teratasi atau teradaptasi

Intervensi:
- Kaji tingkat kesulitan tidur
- Kolaborasi dalam pemberian obat penenang/ obat tidur
- Anjurkan klien untuk beradaptasi dengan gangguan tersebut

c) Resiko kerusakan interaksi sosial b/d hambatan komunikasi
Tujuan/kriteria hasil:
- Resiko kerusakan interaksi sosial dapat di minimalkan
Intervensi:
- Kaji kesulitan mendengar
- Kaji seberapa parah gangguan pendengaran yang di alami klien
- Jika mungkin bantu klien memahami komunikasi nonverbal
- Anjurkan klien menggunakan alat bantu dengar setiap di perlukan jika tersedia
- Doenges, Marilynn,E, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi ketiga, penerbit buku kedokteran. EGC.1999.
- dr. Antonius HW SpTHT dalam artikel Suara Keras Sebabkan Telinga Mendenging . (Indopos Online)
- Putri Amalia.Dalam artikel kesehatan.Tinnitus.FK. Universitas Islam Indonesia
- www.suarasurabaya.net/v05/konsultasikesehatan/?p=126- www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/022006/09/cakrawala/lainnya04.htm- www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/031/kes3.html- www.solusisehat.net/tips_kesehatan.php?id=496- www.radarlampung.co.id/edisi_minggu/keluarga/denging,_efek_listrik_tubuh.radar
- http://jurnalnasional.com/?med=about%20us

Sumber : Diposkan oleh ilmu pengetahuan di 19:31
Label: untuk akper
dan(Vera Herlina-ras/AS/vbl)

Tentang Enterobacter Sakazakii


Enterobacter sakazakii merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Sampai tahun 1980 E sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae berpigmen kuning.

Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama Enterobacter sakazakii untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan Enterobacter cloacae.
[sunting] Habitat dan Sumber Penyebaran

Enterobacter sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber infeksi. Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.
[sunting] Bahaya Kesehatan

Laporan mengenai infeksi E. sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi [4]. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi E. sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Enterobacter sp. merupakan patogen nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam infeksi termasuk bakteremia, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksi mata.

Angka kematian akibat infeksi E. sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi E. sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi E. sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan bakteri Enterobacter Sakazakii ada dimana-mana. Meski begitu, karakter bakteri ini adalah mudah mati.

Karenanya, diperlukan trik bagaimana menghindari bakteri Enterobacter Sakazakii . Salah satu kuncinya saat penyiapan susu formula. Cara mengolah yang baik bisa memperkecil risiko terinfeksi bakteri tersebut.

Berikut tips penyiapan susu formula yang baik seperti dilansir dalam siaran pers Kementerian Kesehatan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (10/2/2011):

1. Dianjurkan menggunakan air yang dimasak sampai mendidih. Biarkan air selama 10-15 menit agar suhunya turun menjadi tidak kurang dari 70 derajat celcius.
2. Siapkan susu sebanyak yang dapat dihabiskan bayi dan sesuai takaran yang dianjurkan pada label.
3. Sisa susu yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam.
4. Perlu diketahui bahwa susu formula bukan suatu produk yang steril dan dapat terkontaminasi kuman yang menyebabkan penyakit.

Penulis: M. Ismunadi | Editor: Anita K Wardhani

Tentang Hepatitis

Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis bisa disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat (termasuk obat yang diresepkan), atau racun. Penyebab lainnya adalah infeksi oportunistik seperti MAC (lihat Lembaran Informasi (LI) 510) atau CMV (lihat LI 501).

Hepatitis merupakan penyakit yang sangat umum. Penyakit ini dapat terjadi bahkan pada orang yang sistem kekebalannya sehat. Hepatitis juga bisa mengakibatkan goresan hati (sirosis), dan kegagalan fungsi hati yang bisa mematikan.

Banyak kasus hepatitis tidak diobati karena tidak ada gejala atau gejala dikira diakibatkan hanya oleh serangan flu biasa. Gejala hepatitis yang paling umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual dan muntah serta nyeri pada perut. Beberapa orang mungkin mengalami air seni yang menjadi berwarna gelap, buang air besar berwarna pucat, dan kulit serta mata menguning (disebut ikterus atau jaundice).

Dokter akan memeriksa darah kita untuk melihat apakah hati kita bekerja secara normal. Tes fungsi hati tersebut mencakup pengukuran tingkat bahan kimia tertentu, misalnya bilirubin, AST/SGOT dan ALT/SGPT. Tingkat zat ini yang tinggi dalam darah mungkin menandai hepatitis. Lihat LI 135 untuk informasi lebih lanjut mengenai tes fungsi hati. Tes darah juga dapat dipakai untuk mencari virus penyebab hepatitis. Tes hepatitis virus dianjurkan untuk semua Odha. Adakalanya contoh sel hati diambil dengan memakai jarum (biopsi) dan diperiksa untuk menemukan tanda infeksi.

Hepatitis Virus

Para ilmuwan mengetahui enam virus yang bisa menyebabkan hepatitis. Ini disebut virus hepatitis A, B, C, D, E dan G, atau HAV, HBV, dan seterusnya. Lebih dari 90% kasus hepatitis disebabkan HAV, HBV dan HCV.

Hepatitis virus dapat akut atau kronis. Akut berarti kita sakit selama beberapa minggu, tapi kemudian pulih. Hepatitis kronis berarti hati kita mungkin sudah terkena radang selama enam bulan atau lebih. Hepatitis kronis menetap di tubuh kita; kita dapat menulari orang lain, dan penyakit kita dapat menjadi aktif lagi.

HAV dan HEV merupakan penyakit akut dan tidak pernah menjadi kronis. Keduanya menular melalui kontak dengan tinja, baik secara langsung atau pun melalui makanan yang tersentuh oleh tangan yang tercemar.

HBV merupakan virus hepatitis yang paling umum. Infeksi ini bisa ditularkan dari ibu-ke-bayi, melalui hubungan seks, atau kontak dengan darah yang terinfeksi. Odha lebih mungkin mengembangkan HBV kronis. HBV lebih berat pada Odha, tetapi beberapa obat antiretroviral (ARV) – 3TC, tenofovir, FTC – juga menyerang HBV. Untuk informasi lebih lanjut, lihat buku kecil Spiritia “ Hepatitis Virus & HIV”.

HCV biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, umumnya melalui penggunaan jarum atau alat suntik lain secara bergantian. Walau jarang, HCV juga dapat menular melalui hubungan seks tanpa kondom, terutama antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Kurang lebih 75-85% orang terinfeksi HCV mengembangkan penyakit kronis. HCV dapat sangat ringan atau sama sekali tidak menunjukkan gejala, tetapi pada kurang lebih 20% orang dapat menyebabkan kerusakan hati yang berat pada kurun waktu 15-50 tahun. Infeksi HIV memburukkan penyakit HCV. Lihat LI 506 untuk informasi lebih lanjut mengenai HCV.

HDV hanya muncul pada orang dengan HBV. Penyakit pada orang yang terinfeksi HDV menjadi lebih berat dibandingkan orang yang hanya terinfeksi HBV.

HGV sebetulnya lebih benar disebut sebagai virus GBV-C. Virus ini tidak menyebabkan penyakit. Infeksi GBV-C adalah umum pada Odha. Satu laporan memberi kesan bahwa infeksi dengan GBV-C mungkin melambatkan perkembangan penyakit HIV. Namun Odha yang memberantas infeksi GBV-C mengalami hasil yang lebih buruk.

Cara terbaik untuk mencegah infeksi virus hepatitis adalah dengan menjaga kebersihan dan menghindari hubungan langsung dengan darah. Kita mungkin tidak mengetahui apakah orang lain terinfeksi. Kondom dapat membantu mencegah penularan HBV dan HCV. Selain itu, ada vaksin yang dapat melindungi terhadap HAV dan HBV, walau kita sudah terpajannya. Vaksin ini mungkin kurang efektif pada orang dengan jumlah CD4 di bawah 350.

Belum ada pengobatan yang efektif untuk HAV dan HEV, tapi kedua penyakit ini biasanya cepat sembuh. Interferon pegilasi dan tiga ARV – 3TC, FTC dan tenofovir – membantu mengobati HBV dan HDV. Adefovir dipivoxil (Hepsera) disetujui di AS untuk mengobati HBV. LI 506 memberi informasi lebih lanjut mengenai obat untuk HCV.

Tipe Hepatitis Lain

Hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat, atau pun racun mengakibatkan gejala yang sama seperti hepatitis virus. Tugas hati adalah untuk menguraikan zat yang terdapat dalam darah, dan beban dapat menjadi terlalu berat. Beberapa obat yang dipakai untuk memerangi HIV atau pun penyakit terkait AIDS dapat mengakibatkan hepatitis. Begitu juga dengan parasetamol/asetaminofen (nama merek antara lain Bodrex dan Panadol), obat penawar nyeri yang umum.

Pengobatan yang paling baik untuk tipe hepatitis ini adalah menghentikan penggunaan alkohol, narkoba atau obat yang mengganggu hati.

Jika hepatitis disebabkan oleh infeksi oportunistik (IO) yang terkait AIDS maka IO itu harus ditangani agar hati dapat pulih.

Masalah Pengobatan

Hati harus berfungsi dengan baik agar dapat menguraikan sebagian besar obat. Obat yang tidak menyebabkan gangguan apa pun pada waktu hati kita sehat dapat membuat kita sakit berat bila kita mengalami hepatitis. Ini juga berlaku untuk alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan narkoba. Sebaiknya kita memberi tahu dokter mengenai semua obat, jamu atau pun suplemen yang kita pakai.

Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati hepatitis berinteraksi dengan ARV. Dokter kita harus memperhatikan semua obat yang kita pakai.

Pendekatan Alternatif

Dua jenis jamu tampaknya dapat menolong jenis hepatitis apa pun. Pertama adalah licorice (Glycyrrhiza glabra), sering kali diminum dalam bentuk kapsul atau sebagai teh. Sedangkan yang lain adalah ‘widuri susu’ (milk thistle – Silybum marianum, lihat LI 735), dipakai dalam bentuk sari pati atau teh. Bicaralah dengan dokter atau ahli jamu yang berpengalaman sebelum memakai kedua jenis jamu tersebut.

Beberapa produsen memasarkan yang disebut ‘hepatoprotektor’, yaitu gabungan beberapa jamu – lihat LI 760. Belum ada bukit bahwa hepatoprotektor efektif terhadap hepatitis virus.

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.


# Penyakit Hepatitis A

Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

# Penyakit Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

# Penyakit Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.

1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

Sumber : http://spiritia.or.id ; www.infopenyakit.com

Tentang Asma

PENYAKIT asma berasal dari kata "asthma" yang diambil dari bahasa Yunani yang memiliki arti "sulit bernafas". Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak nafas, batuk dan mengiyang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas.

Definisi ASMA
* Merupakan peradangan saluran nafas yang reversibel.
* Pembengkakan pada the lining of bronchial tubes in the lungs.
* Sekresi cairan kental yang berlebih.

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.

Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.

Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

Gejala yang biasa ditimbulkan oleh asma antara lain:
* Nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek).
* Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika sedang berolahraga.
* Rasa sesak di dada.
* Batuk-batuk hanya pada malam hari.

Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

- Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Anak-anak maupun orang dewasa dapat terkena penyakit ini. Pada umumnya asma merupakan penyakit anak yang bersifat kronis. Asosiasi Paru-paru Amerika melaporkan bahwa satu diantara tiga penderita asma berusia di bawah 18 tahun. Alergi merupakan pemicu gejala asma, 80% anak-anak dan 50% orang dewasa yang terkena asma juga memiliki alergi.

Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

Faktor-faktor yang dapat memicu asma :
* Alergi seperti debu, kecoa maupun serbuk sari.
* Cuaca.
* Olahraga.
* Uap dari berbagai bahan kimia, rokok atau memasak dengan kayu bakar.
* Infeksi pernafasan.
* Emosi, seperti tertawa, menangis dan stress.

Sebuah penelitian di Amerika dan Eropa melaporkan dalam "American Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine" bahwa adanya hubungan yang kuat dimana seorang anak yang memiliki satu diantara orang tuanya penderita asma akan beresiko 3X lipat terkena asma, sedangkan anak yang kedua orang tuanya penderita asma, maka anaknya beresiko terkena asma 6X lipat.

Inflamasi ini dipicu oleh iritasi atau alergi. Akibatnya, anda akan merasakan kesulitan dalam bernafas, nafas pendek, wheeze dan batuk. Terkadang gejala ini sangat parah sehingga diperlukan perawatan di UGD. Pada umumnya asma berawal di masa kanak-kanak, namun tidak jarang dimana setelah dewasa baru terkena asma. Sekitar 20 juta warga Amerika terkena asma dan lebih dari 70% penderita asma ini memiliki alergi.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan asma secara total. Pada kebanyakan kasus, tingkat keparahan asma seorang pengidap akan berkurang seiring usia berjalan. Dengan mengatur dan menjaga kondisi anda, tentu akan sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan menjalankan kehidupan yang lebih nyaman.

Kiat untuk mengontrol ASMA
* Kenali asma anda, termasuk jenis yang ringan atau berat.
* Kenali pencetusnya, jika karena emosi maka kendalikan emosi anda, jika virus influensa maka perlu divaksinasi, jika obat maka hindari obat tersebut, jika makanan maka hindari makanan tersebut, jika karena debu rumah maka hindari debu rumah.
* Kenali obat-obatan yang biasa dipakai secara benar. Pakai obat yang disuruh dokter secara benar, pastikan obat yang benar dan dosis yang benar.
* Kontrol ke dokter jangan hanya ketika sesak nafas. Seperti servis mobil jangan tunggu rusak baru masuk bengkel, lakukan periksa ke dokter secara teratur.
* Siapkan obat darurat untuk serangan asma di malam hari.

Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.


Sumber : www.bayisehat.com ; www.infopenyakit.com

Tentang HIV-AIDS

HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.

HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain

CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD 4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol)

Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.

Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala MInor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Sumber : www.aids-ina.org

Tentang Kanker (Cancer)

I. Pendahuluan

Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.

Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan melokalisir sel-sel kaker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus (Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Karena obat dari ekstrak keladi tikus dapat membantu mengurangi efek pengobatan secara konvensional.

Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.

Definisi Kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Perbedaan Tumor dan Kanker

Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan lainnya.

II. Jenis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :

- Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.

- Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)

- Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.

- Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.

- Glioma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.

- Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar)

III. Faktor - faktor penyebab kanker

Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :

* Faktor keturunan

Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.

* Faktor Lingkungan

- Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari
- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.

* Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.

Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
- Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
- Zat pewarna makanan
- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

* Virus

Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
- Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.

* Infeksi

- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
- Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
- Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

* Faktor perilaku

- Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
- Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.

* Gangguan keseimbangan hormonal

Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

* Faktor kejiwaan, emosional

- Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.

* Radikal bebas

- Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

IV. Faktor Resiko dan Gejala Kanker

* Faktor Resiko Hormonal

Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu, misalnya kanker payudara dan kanker endometrium. Wanita yang memiliki menstruasi memiliki kadar estrogen yang tinggi, maka resiko terbentuknya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi dini dan mencapai menopause lambat. Terlambat mengandung atau tidak memiliki anak dapat meningkatkan resiko kanker payudara.

* Faktor Kejiwaan, Emosi Psikis

Gangguan yang terjadi pada emosi dapat menyebabkan atau memperberat kanker seperti stress, dendam, kebencian yang mendalam,atau sakit hati (kepedihan). Peranan faktor kejiwaan pada kanker dapat melalui beberapa cara, diantaranya: stress atau dendam yang mempengaruhi perkembangan sel menjadi liar dan efek yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sel T sehingga tidak mampu melenyapkan sel kanker yang terbentuk.

* Beberapa faktor yang bersifat Protektif terhadap pembentukan kanker yaitu :

- Hormon progesteron bersifat protektif terhadap kanker yaitu dengan menghambat efek stimulasi estrogen. Hormon progesteron meningkat pada saat kehamilan dan saat menyusui pada wanita oleh karena itu, wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut - turut, wanita yang hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.

Gejala - gejala Kanker

Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang yaitu :

* Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
* Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
* Perubahan kebiasaan buang air besar
* Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
* Benjolan pada payudara
* Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
* Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
* Luka yang tidak sembuh - sembuh
* Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok


Gejala Kanker secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami :

* Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.

* Kanker mulut
Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.

* Kanker Tenggorokan
Batuk terus menerus, suara serak atau parau.

* Kanker Paru-paru
Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.

* Kanker Payudara
Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.

* Kanker saluran pencernaan
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.

* Kanker Rahim (uterus)
Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.

* Kanker Indung Telur (ovarium)
Pada fase lanjut barulah muncul gejala.

* Kanker Kolon
Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).

* Kanker Kandung Kemih atau Ginjal
Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.

* Kanker prostat
Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis dan paha atas.

* Kanker buah zakar/testis
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.

* Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

* Leukemia
Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.

* Kanker Kulit
Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.

* Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.

V. Diagnosis Kanker

Deteksi Dini Kanker :

* Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan Digital Infrared Imaging atau Pencitraan Inframerah Digital (PID). Teknik ini untuk memonitor kesehatan payudara dan leher rahim pada wanita terhadap adanya proses prakanker. Prinsip kerja PID adalah bahwa benda pada temperatur tertentu akan memancarkan radiasi gelombang electromagnet dari permukaan yang tidak kasat mata, dimana intensitas maksimum terjadi pada panjang gelombang daerah sinar inframerah. Aktivitas kimia dan aktivitas pembuluh darah didalam jaringan sekitar prakanker yang sedang tumbuh selalu lebih tinggi daripada jaringan normal.

* Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah, misalnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sangat dapat membantu wanita mendeteksi kaknker payudara.

* Memeriksa buah zakar dapat membantu pria mendeteksi kanker secara dini sehingga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini.

* Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak sembuh - sembuh untuk mendeteksi kanker mulut pada stadium dini.


Menentukan Stadium kanker

Jika kanker telah ditemukan, pemeriksaan penentuan stadium (staging) kanker membantu dokter dalam merencanakan pengobatan yang tepat dan menentukan prognosis perjalanan penyakitnya. Staging bisa dilakukan dengan menggunakan :

1. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang)

2. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat diketahui.

3. CT (Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)

4. Mediastinoskopi

5. Biopsi sumsum tulang.

Terkadang perlu dilakukan pembedahan untuk menentukan stadium kanker. Misalnya, suatu laparatomi (pembedahan perut) memungkinkan ahli bedah untuk mengangkat atau mengobati kanker usus besar sambil menentukan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening terdekat.

VI. Pengobatan Kanker

1. Pengobatan Konvensional

- Pengobatan dengan Kemoterapi

Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel - sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga di rumah (oleh perawat, penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).

Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah (akan kembali normal sekitar seminggu kemudian), infeksi (ditandai dengan panas , sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing, menggigil dan luka yang memerah, bengkak, dan rasa hangat), anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan kering, mual dan muntah, dehidrasi dan tekanan darah rendah, sembelit/konstipasi, diare, gangguan sistem syaraf.

- Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)

Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker.

Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan.

- Pengobatan dengan pembedahan

Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika dilakukan pada stadium dini.

- Pengobatan dengan terapi kombinasi

Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.

2. Pengobatan Herbal

Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan (tanaman obat), contohnya, ekstrak dari keladi tikus (Extract Typhonium Flagelliforme) yang dikombinasikan dengan bahan alami lainnya yang diolah secara modern, yang dapat membantu detoxifikasi jaringan darah dan menstimulasi system kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker. Pengobatan herbal adalah salah satu alternatif pengobatan yang telah banyak terbukti keampuhannya selain pengobatan yang dilakukan secara modern/konvensional.

Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut, yaitu sebabagi berikut:
1. Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa normal kembali)

2. Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan. Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker akan terhambat.

3. Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel kanker tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan mati.

4. Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan cara menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang dapat menahan sel kanker.

VII. Usaha Pencegahan Kanker dan Terapi Mental

Pencegahan Secara Umum

Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.

Terapi Mental

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah :

* Mengelola stress
* Menyadari adanya stress
* Dukungan moral pada pasien kanker
* Tetap aktif dan bergembira
* Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita untuk mendukung pemulihan kanker)
* Optimis dalam menjalankan hidup
* Buanglah dendam dan kebencian
* Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan)

Sumber : Dari berbagai sumber
Compiled by : www.cancerhelps.com

Tentang Lupus

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap
sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan tubuh justru menyerang organ
tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi
yang berlebih.
Penyakit ini tergolong misterius. Para dokter kadang bingung mendiagnosis
penyakit ini. Namanya sedikit unik, LUPUS.

Lupus dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai dikenal
sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai
kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi .
Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah
berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul
sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat
menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik
(LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik
bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES
atau Lupus.

Masih awam

Jumlah penderita Lupus ini tidak terlalu banyak. Menurut data pustaka, di
Amerika Serikat ditemukan 14,6 sampai 50,8 per 100.000. Di Indonesia
bisa dijumpai sekitar 50.000 penderitanya.

Sedangkan di RS Ciptomangunkusumo Jakarta, dari 71 kasus yang
ditangani sejak awal 1991 sampai akhir 1996 , 1 dari 23 penderitanya
adalah laki-laki.
Penyakit Lupus masih sangat awam bagi masyarakat.

Setelah diteliti penyebab Lupus karena faktor keturunan dan lingkungan.
Penyakit ini justru diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun.
Namun begitu, ada juga pria yang mengalaminya. Ahli menduga penyakit
ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Karena Lupus menyerang wanita subur, kerap menimbulkan berbagai aspek
kesehatan. Misalnya hubungan dengan kehamilan yang menyebabkan
abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir.

Namun, hal ini bisa saja terjadi sebaliknya. Artinya, justru kehamilan bisa
memperburuk gejala Lupus. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu
hamil atau setelah melahirkan.

Otoimun

Lupus merupakan penyakit yang menyerang perubahan sistem kekebalan
perorangan, yang sampai kini belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini
muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber
penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi
yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan.
Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat.
Kelainan ini disebut autoimunitas .

Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua
cara yaitu :.
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh,
seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur.
Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau
anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pemben
tukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan
antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pem
buluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan.

Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang
(fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat
dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil
mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks.

Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak
organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat
sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang
fungsi organ tubuh akan terganggu.

Umumnya penderita Lupus mengalami gejala seperti. kulit yang mudah
gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang
berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada
masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai
cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang
bersisik.

Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang
dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
Untuk sembuh total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus
pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah
meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.

Tentang Asam Urat

Kumpulan.info - Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Kesimpulan singkat tentang asam urat

Gejala Asam Urat

  • Kesemutan dan linu
  • Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
  • Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

  • Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
  • Kontrol makanan yang dikonsumsi.
  • Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

  • Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
  • Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
  • Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
  • Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
  • Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
  • Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.
  • Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
  • Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

Tentang Kolesterol dan Trigliserida

TENTANG KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA

Kolesterol
Kolesterol secara alamiah diproduksi oleh tubuh sendiri sekitar 80% dan 20% dari asupan makanan. Kolesterol berguna untuk membuat sel sel yang sehat, vitamin D, insulasi saraf dan hormon essensial. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan atherosclerosis, timbunan plak di dalam arteri. Plak menyempitkan dinding pembuluh darah menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah ke jantung dan otak, kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Untuk menurunkan semua resiko secara keseluruhan profil lemak harus pada nilai sebagai berikut: Total kolesterol <150mg/dl,>40mg/dl, rasio LDL/HDL harus di bawah atau sama dengan 3:1 dan trigliserida <150mg/dl.>

Makanan-makanan itu bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias kolesterol jahat yang menyebabkan plak di pembuluh darah. Makanan-makanan itu malah meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh untuk mengolah vitamin yang larut di dalam lemak.
Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh. Lemak jenuh biasanya ditemukan di produk hewani misalnya daging, susu, krim, mentega, dan keju. Ada juga sih lemak jenuh yang berasal dari nabati misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati

CARA ALAMI MENURUNKAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi (banyak mengandung kolesterol)

  1. Telur puyuh (3640 mg)*
  2. Babat, kulit, gajih, kikil
  3. Jeroan: Otak (2300 mg), Jeroan sapi (360), Jeroan kambing (610 mg), gajih sapi (130 mg),

Makanan yang boleh sesekali (1-2 kali/Minggu)

  1. Mentega/margarin (380 mg)
  2. Kuning telor ayam/bebek (2000 mg)
  3. Coklat/cacao (290 mg)
  4. Sea food: cumi (1170 mg), udang (160 mg), Kerang (160 mg), Tiram (460 mg), Kepiting/rajungan (150 mg)
  5. Sosis daging (150 mg)
  6. Iklan belut (185 mg)
  7. Keju (140 mg)
  8. Santan (185 mg)

Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh

  1. Minyak kelapa sawit/santan kental
  2. Mentega, margarin, keju
  3. Jangan pernah pakai minyak sayur bekas
  4. Susu Full Cream

Batasi karbohidrat murni

  1. Gula pasir/gula batu
  2. Soft drink
  3. Madu
  4. Sirup, selai, bolu

Perbanyaklah makanan yang mengandung Fitosterol karena fitosterol akan menghambat penyerapan kolesterol di usus.

  1. Kacang: kacang tanah, kedelai
  2. Lemak tak jenuh: minyak jagung, minyak zaitun, minyak rape, minyak bunga matahari
  3. Buah-buahan: apel, pisang, anggur, melon
  4. Sayuran: brokoli, kembang kol
  5. Biji-bijian dan produk sereal: gandung, beras merah

Perbanyak makanan yang mengandung vitamin B3 (Niasin) karena niasin akan menurunkan kolesterol & mencegah gumpalan darah. Misalnya: Kulit beras/katul, kulit gandung, kacang tanah, ikan salem, tahu, tempe, ragi

Perbanyak makanan yang berserat karena makanan berserat akan menghambat penyerapan kolesterol. Misanya: kulit gandung, bubur gandum (havermut), beras merah, kacang-kacangan & polong-polongan, sayur-sayuran, buah-buahan (melon, blewah, timun suri, semangka, agar-agar, rumput laut, cincau, labu siam)

Perbanyak makanan yang mengandung antioksidan karena antioksidan akan mencegah oksidasi LDL yang akan mengerak di pembuluh darah.

  1. Selenium: bawang putih, tomat, ikan laut, brokoli
  2. Vitamin C: jeruk, jambu biji dll
  3. Vitamin E : Toge/kecambah, kacang-kacangan, susu kedelai, tahu, tempe

Perbanyak makanan yang mengandung OMEGA-3 karena OMEGA-3 mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah. Misalnya: ikan salem, ikan teri, ikan marlin, ikan kakap, ikan tuna, ikan lemeru. Cara masaknya harus direbus, disayur atau dipepes

Perbanyak
makan jamur karena jamur akan mengurangi pembuatan kolesterol di liver. Misalnya jamur merang, jamur tiram & jamur lainnya yang tidak mengandung racun. Catatan: obat penurun kolesterol golongan statin juga diekstrak dari jamur tertentu.

Perbanyak aktivitas fisik/olahraga teratur 3 kali seminggu (jalan kaki tiap hari 30-40 menit)

Turunkan berat badan dan pertahankan ke berat badan ideal.

Hindari stres/atasi stres secara positif.

Tentang Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus

DEFINISI


Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat.

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat.
Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa untuk energi.

PENYEBAB
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.

Pembentukan insulin

Penderita diabetes mellitus tipe I (diabetes yang tergantung kepada insulin) menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin.
Sebagian besar diabetes mellitus tipe I terjadi sebelum usia 30 tahun.

Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (mungkin berupa infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik.
Pada diabetes tipe I, 90% sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan permanen. Terjadi kekurangan insulin yang berat dan penderita harus mendapatkan suntikan insulin secara teratur.

Pada diabetes mellitus tipe II (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM), pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif.
Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun.
Faktor resiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas,/I>, 80-90% penderita mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung diturunkan.

Penyebab diabetes lainnya adalah:
  • Kadar kortikosteroid yang tinggi
  • Kehamilan (diabetes gestasional)
  • Obat-obatan
  • Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

  • GEJALA
    Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.
    Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih.
    Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

    Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

    Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

    Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga.
    Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

    Karena kekurangan insulin yang berat, maka sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami penurunan berat badan.
    Sebagian besar penderita diabetes tipe II tidak mengalami penurunan berat badan.

    Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum.
    Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).
    Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton.
    Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.

    Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakann atau penyakit yang serius.

    Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala-gejala semala beberapa tahun.
    Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis.
    Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.


    KOMPLIKASI

    Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.
    Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
    Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes.
    Sirkulasi yang jelek melalui pembuluh darah besar dan kecil bisa melukai jantung, otak, tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit dan memperlambat penyembuhan luka.

    Karena hal tersebut diatas, maka penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang yang serius.
    Yang lebih sering terjadi adalah serangan jantung dan stroke.
    Kerusakan pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum.
    Kelainan fungsi ginjal menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani dialisa.

    Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk.
    Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.
    Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
    Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu.
    Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat.
    Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.

    Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah.


    Komplikasi jangka panjang dari diabetes

    Organ/jaringan yg terkena Yg terjadi Komplikasi
    Pembuluh darah Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai & penis.
    Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal & mengalami kebocoran
    Sirkulasi yg jelek menyebabkan penyembuhan luka yg jelek & bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangren kaki & tangan, impoten & infeksi
    Mata Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi kebutaan
    Ginjal
  • Penebalan pembuluh darah ginjal
  • Protein bocor ke dalam air kemih
  • Darah tidak disaring secara normal
  • Fungsi ginjal yg buruk
    Gagal ginjal
    Saraf Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal & karena aliran darah berkurang
  • Kelemahan tungkai yg terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan
  • Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan & kaki
  • Kerusakan saraf menahun
  • Sistem saraf otonom Kerusakan pada saraf yg mengendalikan tekanan darah & saluran pencernaan Tekanan darah yg naik-turun
  • Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan disertai serangan diare
  • Kulit Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg menyebabkan cedera berulang
  • Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum)
  • Penyembuhan luka yg jelek
  • Darah Gangguan fungsi sel darah putih Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih & kulit
    Jaringan ikat Gluka tidak dimetabolisir secara normal sehingga jaringan menebal atau berkontraksi
  • Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren


  • DIAGNOSA
    Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejala- gejalanya (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi.

    Untuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau bisa juga diambil setelah makan.
    Pada usia diatas 65 tahun, paling baik jika pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa karena setelah makan, usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang lebih tinggi.

    Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil.
    Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa. Lalu penderita meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.

    PENGOBATAN
    Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal.
    Kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan, tetapi semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang adalah semakin berkurang.

    Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet.
    Seseorang yang obesitas yang menderita diabetes tipe II tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur. Tetapi kebanyakan penderita merasa kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olah raga yang teratur. Karena itu biasanya diberikan terapi sulih insulin atau obat hipoglikemik per-oral.

    Pengaturan diet sangat penting. Biasanya penderita tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur.
    Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan.

    Semua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi. Mereka juga harus memberikan perhatian khusus terhadap infeksi kaki dan kukunya harus dipotong secara teratur.
    Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.

    Olahraga bagi Penderita Diabetes

    Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah serta menurunkan berat badan dan tekanan darah. Penderita diabetes yang berolahraga secara rutin juga lebih jarang untuk mengalami serangan jantung ataupun stroke dibandingkan yang kurang berolahraga.

    Penyebab kenapa olahraga dapat membantu mengontrol kadar gula darah adalah karena pada saat olahraga, sel-sel di otot bekerja lebih keras sehingga lebih membutuhkan gula dan oksigen untuk dibakar menjadi tenaga dibandingkan saat beristirahat. Olahraga juga membantu kerja dari insulin karena gula dalam darah dialirkan ke dalam sel otot untuk dirubah menjadi energi sehingga otomatis kadar gula didalam darah akan menurun sehinga akan meringankan kerja dari insulin.

    Berikut adalah beberapa manfaat lain dari olahraga secara rutin terhadap penderita diabetes :
    • Mengontrol gula darah, terutama pada diabetes tipe 2, sedangkan bagi diabetes tipe 1 masih merupakan problematik.
    • Menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskular yang banyak terjadi pada penderita diabetes, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke dan penyakit pembuluh darah perifer.
    • Membantu program penurunan berat badan pada penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, terlebih lagi apabila dilakukan bersama dengan pengaturan pola makan.
    • Memberikan keuntungan psikologis, olah raga yang teratur dapat memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan kualitas hidupnya.
    • Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin.
    • Mencegah terjadinya diabetes yang dini terutama bagi orang – orang dengan riwayat keluarga penderita diabetes ataupun bagi yang masuk dalam golongan pre diabetes.
    Olah raga yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah olahraga aerobic low impact dan rithmis seperti senam, jogging, berenang dan naik sepeda, sedangkan latihan resistensi statis tidak dianjurkan (seperti angkat beban dll). Porsi latihan juga harus diperhatikan, latihan yang berlebihan akan merugikan kesehatan, sedangkan latihan yang terlalu sedikit tidak begitu bermanfaat. Penentuan porsi latihan tersebut harus memperhatikan intensitas latihan, lama latihan dan frekuensi latihan.

    Secara praktis intensitas latihan yang dilakukan oleh klub – klub bagi penderita diabetes dinilai dengan :
    • Target nadi / area latihan.
    • Kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan.
    • Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan.
    Senam Diabetes di Indonesia
    senamDi Indonesia sendiri ada senam kesehatan yang terutama ditujukan untuk penderita diabetes, senam tersebut adalah senam diabetes. Senam diabetes dibuat oleh para spesialis yang berkaitan dengan diabetes, diantaranya adalah rehabilitasi medis, penyakit dalam, olahraga kesehatan, serta ahli gizi dan sanggar senam.

    Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang energik, tapi tidak mengentak seperti pada senam kesegaran jasmani (SKJ) namun juga tidak low impact seperti pada senam lansia. Yang terutama gerakan senam diabetes sendiri mampu untuk membakar kalori tubuh sehingga juga dapat menurunkan kadar gula darah. Variasi gerakan dalam senam diabetes sendiri cukup banyak sehingga senam diabetes tersebut bisa menggerakkan semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Gerakan yang bervariasi pada senam tersebut juga berfungsi sebagai media latihan mengingat pada otak, karena dengan membiasakan otak bekerja akan dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah terjadinya pikun.

    Karena manfaatnya yang banyak, senam diabetes sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi saja. Tapi, senam diabetes tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes, dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.

    Berikut adalah gerakan senam diabetes :
    • Pemanasan 1
      Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus bahu. Kedua tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.
    • Pemanasan 2
      Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.
    • Inti 1
      Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
    • Inti 2
      Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
    • Pendinginan 1
      Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian.
    • Pendinginan 2
      Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan membentuk huruf V.
    Senam ini sebaiknya rutin dilakukan setiap hari atau setidaknya 2-3 kali seminggu sehingga akan mendapatkan manfaat yang maksimal. Di rumah sakit ataupun klub penderita diabetes, biasanya mereka rutin mengadakan acara senam tersebut setiap pagi selama dua kali seminggu.